Yeti Airlines Jatuh di Nepal, 4 Orang yang Hilang Terus Dicari

Yeti Airlines Jatuh di Nepal, 4 Orang yang Hilang Terus Dicari

jurnal-rakyat.com – Sekitar empat orang dilaporkan masih hilang setelah pesawat maskapai Yeti Airlines jatuh di Nepal pada Minggu (15/1) waktu setempat. Petugas penyelamat pun melanjutkan operasi pencarian di lereng bukit di Pokhara, setelah sempat menghentikan pencarian semalam sebelumnya.

Seperti dilansir Reuters, Senin (16/1/2023), para petugas penyelamat telah menemukan 68 jenazah dari total 72 orang yang ada di dalam pesawat jenis ATR 72 yang dioperasikan maskapai domestik Yeti Airlines, yang jatuh di kota wisata Pokhara pada Minggu (15/1) waktu setempat.

Pesawat penumpang yang terbang dari Kathmandu menuju Pokhara itu terjatuh sesaat sebelum melakukan pendaratan di tengah cuaca cerah. Penyebab jatuhnya pesawat itu masih dalam penyelidikan otoritas Nepal.

Dilaporkan bahwa pesawat itu membawa 57 warga Nepal, lima warga India, empat warga Rusia, dua warga Korea Selatan (Korsel) dan masing-masing satu warga Argentina, Irlandia, Australia dan Prancis.

Kepala Kepolisian Pokhara Ajay KC menuturkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan, yang sempat dihentikan pada Minggu (15/1) malam, kembali dilanjutkan pada Senin (16/1) waktu setempat.

Ajay menuturkan bahwa 63 jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit setempat, namun lima jenazah lainnya masih ada di dalam jurang.

“Kami akan mengeluarkan lima jenazah dari jurang dan mencari empat orang lainnya yang masih hilang,” ucap Ajay kepada Reuters.

Juru bicara otoritas penerbangan sipil Nepal, Jagannath Niroula, menuturkan bahwa para petugas penyelamat juga mencari kotak hitam pesawat, yang terdiri atas rekaman suara kokpit dan rekaman data penerbangan.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Pemerintah Nepal menetapkan hari berkabung nasional pada Senin (16/1) waktu setempat dan membentuk panel khusus untuk menyelidiki kecelakaan pesawat itu. Panel khusus itu diharapkan telah memberikan laporannya dalam waktu 45 hari ke depan.

Jenazah para korban tewas, sebut otoritas Kathmandu, akan diserahkan kepada pihak keluarga setelah proses identifikasi dan pemeriksaan selesai dilakukan.

Insiden jatuhnya pesawat Yeti Airlines itu, menurut database Jaringan Keselamatan Penerbangan, merupakan kecelakaan udara paling mematikan di Nepal sejak tahun 1992 silam atau dalam 30 tahun terakhir.

Diketahui bahwa tahun 1992 silam, sebuah pesawat penumpang jenis Airbus A300 milik maskapai Pakistan International Airlines jatuh ke lereng bukit saat terbang mendekati Kathmandu. Semua 167 orang yang ada di dalam pesawat itu tewas.

Dilaporkan juga bahwa nyaris 350 orang tewas sejak tahun 2000 dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di wilayah Nepal — yang menjadi lokasi bagi delapan dari total 14 gunung tertinggi di dunia termasuk Everest, di mana cuaca bisa berubah secara tiba-tiba yang memicu kondisi berbahaya.

error: Content is protected !!