Terus Bertambah, Ini Daftar 14 Perusahaan Teknologi Dunia yang PHK Karyawannya di 2023

jurnal-rakyat.com – Tak kunjung surut, gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK besar-besaran perusahaan teknologi dunia terus berlanjut.

Dalam beberapa minggu ini, banyak perusahaan teknologi dunia yang mengumumkan efisiensi perusahaan dengan melakukan PHK massal .

Terbaru, platform pasar online eBay mengumumkan rencana untuk melakukan PHK massal kepada sekitar 500 pekerjanya. Angka ini mewakili sekitar 4 persen dari total karyawannya.

Pengumuman ini tak berselang lama setelah perusahaan penyedia layanan videotelepon, Zoom mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal terhadap sekitar 1.300 karyawannya.

Sebelumnya, produsen perangkat keras asal Amerika Serikat Dell Inc melakukan PHK massal kepada 6.650 karyawannya. Angka ini sekitar 5 persen dari total pekerja di perusahaannya.

Berikut ini daftar perusahaan teknologi dunia yang mengumumkan PHK besar-besaran di tahun 2023 ini.

1. eBay

Platform pasar online eBay mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal kepada sekitar 500 pekerjanya. Angka ini mewakili sekitar 4 persen dari total karyawannya.

Dalam sebuah memo kepada karyawan, CEO eBay Jamie Iannone mengatakan, perusahaan memutuskan untuk melakukan pemotongan setelah memeriksa lingkungan ekonomi makro global selama beberapa bulan terakhir.

Menurut dia, pemotongan jumlah karyawan akan memperkuat kemampuan eBay untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggannya.

2. Zoom

Perusahaan penyedia layanan video telepon, Zoom mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal terhadap sekitar 1.300 karyawannya. Angka tersebut mewakili sekitar 15 persen dari seluruh stafnya.

Dilansir dari CNN, dalam sebuah memo kepada karyawan, CEO Zoom Eric Yuan mengatakan PHK akan berdampak pada setiap bagian organisasi.

Yuan juga mengatakan, ia dan eksekutif lainnya akan melakukan pemotongan gaji yang signifikan. Ia juga mengakui telah membuat keputusan yang salah terkait perhitungan pertumbuhan perusahaan selama pandemi.

3. Dell Inc

Produsen perangkat keras komputer Dell Inc yang berbasis di Amerika Serikat melakukan PHK massal kepada 6.650 karyawannya. Angka ini sekitar 5 persen dari total pekerja di perusahaannya.

PHK Dell terjadi akibat permintaan PC dan laptop yang mengalami perlambatan secara global. Perusahaan mencatat, pengiriman global PC turun 28 persen dari tahun ke tahun pada kuartal keempat tahun 2022.

Pengumuman PHK massal tersebut disampaikan melalui pengajuan Securities and Exchange Commission (SEC) atau, dokumen berisi aturan yang diserahkan perusahaan kepada otoritas bursa di AS

4. Paypal

Platform transfer uang online PayPal mengumumkan PHK massal terhadap karyawannya. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden dan CEO PayPal, Dan Schulman, dalam sebuah pengumuman di blog resmi PayPal.

Menurut Schulman, pihaknya bakal melakukan layoff kepada 2.000 karyawan PayPal atau sekitar 7 persen dari total keseluruhan karyawan PayPal.

Schulman menjelaskan, PayPal terpaksa melakukan PHK untuk menyehatkan bisnis perusahaan, serta sebagai strategi “putar otak” untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang dihadapi mereka saat ini.

5. SAP

Perusahaan perangkat lunak asal Jerman SAP berencana melakukan PHK massal terhadap 3.000 karyawannya.

Hal ini terpaksa dilakukan sebagai bagian dari program restrukturisasi perusahaan. Dalam program restrukturisasi yang dilakukan, diperkirakan akan memengaruhi sekitar 2,5 persen dari basis karyawannya.

Adapun, restrukturisasi dilakukan agar perusahaan lebih fokus pada area pertumbuhan strategis.

6. IBM

International Business Machines Corp atau IBM berencana melakukan PHK kepada 3.900 karyawannya.

Mengutip New York Times, CEO IBM Arvind Krishna mengatakan, pemangkasan sekitar 3.900 pekerjaan, mewakili 1,5 persen dari total tenaga kerja IBM.

Adapun penyebab PHK yang dilakukan IBM, merupakan dampak dari penjualan aset. Selain itu, bisnis IBM juga mengalami kesulitan saat ini.

7. Alphabet Inc

Induk perusahaan Google, Alphabet Inc mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.000 karyawan pada Jumat (20/1/2023).

Dilansir dari Indian Express (21/1/2023), perusahaan induk Google, Alphabet Inc, telah mengumumkan akan mengurangi 12.000 karyawan atau sekitar 6 persen dari keseluruhan tenaga kerja globalnya.

CEO Alphabet Inc Sundar Pichai mengatakan, keputusan untuk melakukan PHK karyawan secara besar-besaran merupakan hal yang sangat sulit. Kebijakan ini juga akan memengaruhi kinerja tim di seluruh perusahaan termasuk bagian perekrutan dan beberapa fungsi perusahaan, serta beberapa tim teknik maupun pada produk.

8. Spotify

Perusahaan aplikasi layanan musik serta podcast digital, Spotify, akhirnya mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pekerjanya.

Ini disampaikan CEO Spotify Daniel Ek dalam situs resmi perusahaan. Dalam pengumuman tersebut disebutkan, Spotify akan memangkas 6 persen dari total karyawan perusahaan untuk mengurangi biaya operasional. Daniel mengatakan, keputusan tersebut menjadi sulit, namun perlu diambil.

Asal tahu saja, perusahaan berbasis di Stockholm, Swedia, itu memiliki sekitar 9.800 karyawan secara global terhitung sampai dengan September 2022. Dengan asumsi jumlah karyawan tidak bertambah signifikan, maka PHK akan berdampak terhadap sekitar 588 karyawan.

9. Microsoft

Microsoft berencana melakukan PHK kepada 10.000 karyawannya sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya yang lebih luas. CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan, kondisi perusahaan tidak kebal terhadap ekonomi global.

Ia menambahkan, PHK juga dipicu dari perubahan permintaan dalam layanan digital sejak pandemi Covid-19, serta ketakutan akan resesi.

Berdasarkan pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Microsoft memiliki sekitar 221.000 karyawan penuh waktu secara global per 30 Juni 2022. Nadella mengatakan, lay off pegawai tersebut mewakili 5 persen dari total pekerja di perusahaan milik Bill Gates tersebut.

10. Verily

Anak usaha perusahaan teknologi Aphabet Inc yang bergerak di bidang penelitian kesehatan ini berencana memangkas 15 persen dari total karyawannya di awal 2023.

Mengutip CNBC, dalam email yang dikirimkan perusahaan kepada karyawan pada hari Rabu (11/1/2023), CEO Verily Stephen Gillett mengatakan perusahaan akan memberhentikan 15 persen stafnya dalam langkah restrukturisasi.

Adapun alasan PHK yang akan dilakukan kepada 240 karyawan tersebut, karena perusahaan berusaha untuk mandiri secara finansial dari perusahaan induk, Alphabet.

11. Amazon

Dilansir dari CNN, Amazon berencana memberhentikan lebih dari 18.000 karyawan karena prospek ekonomi global terus memburuk.

CEO Amazon Andy Jassy mengatakan, pemutusan hubungan kerja atau PHK massal ini akan berdampak pada beberapa tim misalnya departemen sumber daya manusia dan Toko Amazon.

Jumlah ini juga menjadi PHK terbesar sepanjang sejarah berdirinya Amazon. Adapun jumlah 18.000 karyawan yang akan di-PHK itu kurang lebih merepresentasikan 1,2 pesen dari total karyawan Amazon secara global.

12. ByteDance

Induk dari media sosial media TikTok, ByteDance melakukan PHK karyawannya dari berbagai departemen pada akhir tahun 2022, tetapi baru terendus awal tahun ini.

Dikutip dari South China Morning Post, perusahaan yang bermarkas di China ini sedang melakukan upaya untuk merampingkan operasi. Langkah tersebut telah memengaruhi karyawan di Douyin, TikTok versi China.

Meskipun tidak ada angka pasti terkait PHK ini, kemungkinan jumlahnya mewakili sebagian kecil dari tenaga kerja ByteDance yang memiliki lebih dari 100.000 karyawan di seluruh dunia.

Pemutusan hubungan kerja biasanya dilakukan atas nama optimalisasi bisnis di sektor teknologi China dan juga merupakan praktik umum bagi pemberi kerja untuk memecat karyawan yang berkinerja buruk

13. Vimeo

Dilansir dari Techcrunch, Vimeo mengumumkan akan melakukan PHK karyawannya sebanyak 11 persen.

CEO Vimeo Anjali Sud mengatakan, pengurangan karyawan ini dilakukan karena kondisi ekonomi yang sedang tidak pasti. Sempat diketahui, per Desember 2021, Vimeo tercatat memiliki 1.200 karyawan lebih.

Namun jumlah ini semestinya berkurang setelah perusahaan memangkas 6 persen karyawan pada Juli 2022. Dengan begitu, ini bukanlah kali pertama Vimeo melakukan PHK. Tahun lalu, manajemen juga memangkas 6 persen karyawan.

14. Salesforce

Perusahaan perangkat lunak (software) Salesforce mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 10 persen dari karyawannya.

Dilansir dari CNN, Co-CEO Salaesforce Marc Benioff menjelaskan, perusahaan merekrut terlalu banyak karyawan ketika awal pandemi Covid-19. Namun begitu setelah pandemi mereda, ekonomi global justru anjlok dan berimbas ke bisnis perusahaan.

Perusahaan tidak merinci berapa jumlah karyawan yang akan di PHK. Meskipun demikian, Namun, per Oktober 2022 lalu, Salesforce disebut memiliki 79.824 karyawan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!