Sherpa G20 di Yogyakarta siapkan rekomendasi berbagai masalah dunia

jurnal-rakyat.com – Pertemuan Ketiga Sherpa G20 diDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan berfokus pada penyiapan konsep Leaders’ Declaration untuk menjadi rekomendasi dan solusi berbagai permasalahan dunia yang akan dibawa dan ditetapkan oleh para Kepala Negara/ Pemerintahan anggota G20 dalam KTT G20 mendatang.

“Kami berharap Pertemuan ketiga Sherpa G20 ini dapat berjalan lancar, dan menghasilkan output sesuai dengan yang sudah kita targetkan, sehingga berkontribusi nyata bagi penyelesaian berbagai permasalahan global, dan juga bermanfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam keterangannya di Jakarta, Selasa,

Sesmenko Susiwijono berharap kehangatan dan keramahan Yogyakarta akan membangun suasana yang kondusif, dan mendukung diskusi dan pembahasan yang produktif, sehingga pelaksanaan Sherpa Meeting ketiga akan menghasilkan kesepakatan dalam merumuskan draft Leaders’ Declaration.

Sherpa Track merupakan salah satu workstream dalam G20 selain Finance Track. Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia sendiri terdiri dari 12 Working Groups (WG) dan 10 Engagement Groups (EG). Peran Sherpa Track sangat vital khususnya dalam mengoordinasikan seluruh Working Groups dan Engagement Groups di bawah koordinasinya. Sherpa G20 merupakan perpanjangan langsung dari Kepala Negara/ Pemerintahan yang akan mendiskusikan berbagai isu non-keuangan dan membahas isu keuangan untuk menjadi bahan masukan dalam penyusunan Leaders’ Declaration.

“Sherpa Track membahas tantangan global dan berbagai isu ekonomi (non-finansial), untuk mencari solusi dan memberikan rekomendasi atas agenda dan isu prioritas G20,” ujar Susiwijono.

Ia menuturkan bahwa selain unsur Pemerintah, Indonesia juga secara aktif melibatkan kelompok non-pemerintah yang tergabung dalam G20 Engagement Groups. Tujuannya antara lain untuk memastikan bahwa proses pembahasan mengenai upaya pemulihan ekonomi bersifat inklusif dengan memperhatikan masukan dari kelompok di luar Pemerintah selaku stakeholders dan pelaku utama pertumbuhan ekonomi.

“Presidensi G20 Indonesia sendiri menyelenggarakan total 437 events, yang terdiri dari 184 pertemuan resmi dan 253 Side Events dan Road to G20, seperti acara kita di Yogya ini yaitu pertemuan di tingkat Sherpa. Sedangkan acara puncaknya yaitu KTT G20 akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November mendatang,” jelasnya.

Sebagai Presidensi, sebut Susiwijono, Indonesia akan memiliki posisi yang sangat strategis dalam mengarahkan agenda global untuk mencari solusi nyata atas sejumlah isu strategis dan agenda prioritas di tingkat global. Selain itu, penyelenggaraan berbagai events juga membantu mendorong pemulihan perekonomian nasional, terutama di sektor akomodasi, transportasi, makanan dan minuman, serta ekonomi kreatif.

error: Content is protected !!