Rusia Tuduh Kedutaan AS Sebar Berita Palsu Soal Perang Ukraina

Rusia Tuduh Kedutaan AS Sebar Berita Palsu Soal Perang Ukraina

jurnal-rakyat.com – Pemerintah Rusia mendesak Kedutaan Amerika Serikat di Moskow, Rusia untuk berhenti menyebarkan apa yang dianggap Moskow sebagai berita palsu terkait operasi militernya di Ukraina. Rusia pun mengancam akan mengusir diplomat-diplomat AS.

Dilaporkan kantor berita Rusia, TASS yang mengutip sumber senior Kementerian Luar Negeri Rusia, desakan itu disampaikan dalam pesan keras kepada Lynne Tracy, duta besar AS yang baru untuk Moskow. Tracy juga diberitahu bahwa dia harus benar-benar mematuhi hukum Rusia ketika membuat pernyataan tentang angkatan bersenjata Rusia di Ukraina .

Dilansir kantor berita Reuters, Rabu (8/2/2023), para diplomat AS yang terlibat dalam apa yang disebut Moskow sebagai “kegiatan subversif” akan diusir, kata TASS mengutip sumber itu.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa kedutaan AS telah menerima nota diplomatik dari Kementerian Luar Negeri Rusia, tetapi mengatakan bahwa kebijakan umum departemen itu tidak mengomentari korespondensi diplomatik.

Otoritas Rusia sebelumnya telah menetapkan bahwa “mendiskreditkan” angkatan bersenjatanya adalah tindak pidana yang dapat dihukum hingga lima tahun penjara, sementara tuduhan menyebarkan “informasi palsu” tentang militer Rusia diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

TASS mengatakan bahwa nota resmi, yang menuduh kedutaan AS mencampuri urusan dalam negeri Rusia, telah disampaikan pada hari Selasa (7/2) dan menuduh diplomat-diplomat AS membuat apa yang disebut pernyataan “tidak pantas” tentang kepemimpinan Rusia .

Sebelumnya, Tracy dicemooh oleh kerumunan orang yang meneriakkan slogan-slogan anti-AS akhir bulan lalu saat dia memasuki Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow untuk menunjukkan surat kepercayaan diplomatiknya.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada saat itu mengatakan kepada Tracy bahwa dia mengharapkan diplomat AS tersebut untuk mengikuti prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri Rusia.

error: Content is protected !!