Rusia Dituduh Sandera 8 Wali Kota Ukraina, Pasukan Putin Disebut Lakukan Kejahatan Perang

TRIBUNWOW.COM – Ukraina menuduh pihak Rusia telah menahan delapan wali kotanya di tengah perang.

Dilansir TribunWow.com, delapan walikota itu semuanya diduga diculik dalam empat bulan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan invasi.

Seperti dilaporkan Newsweek, Sabtu (2/6/2022), menurut Asosiasi Kota Ukraina, para wali kota tersebut banyak yang berasal dari kota, desa, dan pemukiman yang masih diduduki di bagian selatan dan timur Ukraina.

Baca juga: Survei Tunjukkan Mayoritas Warga Ukraina Salahkan Zelensky dan AS atas Konflik Lawan Rusia

Rincian tentang di mana para walikota ditahan atau kondisinya masih belum diketahui, tetapi penangkapan mereka telah memicu pihak berwenang Ukraina menuduh adanya tindak kejahatan perang.

Dugaan penculikan terbaru terjadi pada Petro Zbarovskyi, kepala desa Novotroitsky pada hari Jumat (30/6/2022).

Beberapa walikota lainnya diculik yang diculik adalah Ihor Kolykhaev dari Kherson, Valentina Kostenko dari Veliko Kopaniv, Dmytro Lyakhno dari Gornostaiv dan Serhii Khilchenko dari Khrestiv.

Mereka diduga telah dibawa ke tahanan Rusia pada Kamis (29/6/2022) lalu.

Sementara wali kota lain yang diculik pada bulan Maret termasuk Yevhen Matveyev dari Dniprorudne, Oleksandr Shmygol dari Vilkhiv dan Oleksandr Babich dari Holopristan.

“Asosiasi Kota Ukraina terus mengimbau organisasi internasional untuk melindungi pejabat pemerintah daerah yang ditangkap oleh agresor Rusia dan meminta semua orang untuk bergabung dalam pembebasan mereka,” tulis asosiasi itu dalam siaran pers yang berisi seruan untuk pembebasan walikota.

Rusia Dituduh Sandera 8 Wali Kota Ukraina, Pasukan Putin Disebut Lakukan Kejahatan Perang
Akun lembaga Pelayanan Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Ukraina membagikan video penculikan Walikota Melitopol yang diduga dilakukan pihak Rusia, Jumat (11/3/2022). (Twitter @dsszzi)

Baca juga: Menangis Ungkap Tentara Rusia Rudapaksa Anak Bawah Umur, Wakil Walikota Ukraina: Mereka Diseret

Otoritas Ukraina dan internasional sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan tentang penculikan ini.

Menurut Radio Free Europe, Oleksandr Starukh, kepala administrasi militer wilayah Zaporizhzhya Ukraina, menulis dalam sebuah posting Facebook bahwa kejahatan perang menjadi semakin sistematis.

Josep Borrell Fontelles, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, mengecam penculikan wali kota dan otoritas politik Ukraina lainnya pada bulan Maret.

“Uni Eropa mengutuk keras penculikan walikota Melitopol dan Dniprorudne oleh angkatan bersenjata Rusia. Ini adalah serangan lain terhadap lembaga-lembaga demokrasi di #Ukraina dan upaya untuk membangun struktur pemerintahan alternatif yang tidak sah di negara berdaulat,” cuitnya.

Di sisi lain, Ivan Fedorov, walikota Melitopol, telah dibebaskan dari tahanan Rusia pada bulan Maret.


Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!