Rishi Sunak Calon Kuat Pemimpin Partai Konservatif, Buka Jalan Jadi PM Inggris

Rishi Sunak Calon Kuat Pemimpin Partai Konservatif, Buka Jalan Jadi PM Inggris

Rishi Sunak Calon Kuat Pemimpin Partai Konservatif, Buka Jalan Jadi PM Inggris

London: Mantan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak memenangkan suara terbanyak dalam pemungutan suara putaran pertama pada Rabu 13 Juli 2022, untuk menggantikan Boris Johnson sebagai pemimpin Partai Konservatif. Langkahnya ini membuka jalan dirinya menjadi Perdana Menteri Inggris.
 
Sunak mendapat 88 suara, mengungguli Menteri Perdagangan junior Penny Mordaunt dengan 67 suara dan Menteri Luar Negeri Liz Truss dengan 50 suara.
 
Sementara dua kandidat lain juga sudah tersingkir. Menteri Keuangan Nadhim Zahawi dan mantan menteri Kabinet Jeremy Hunt dieliminasi.
 

Anggota parlemen Kemi Badenoch menerima 40 suara, Tom Tugendhat menerima 37 dan Suella Braverman menerima 32.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Tiga dari 11 penantang awal untuk jabatan utama jatuh pada Selasa setelah gagal mendapatkan dukungan yang cukup dari rekan-rekan mereka, tetapi kontes tetap ketat,” laporan dari AFP, Kamis 14 Juli 2022.
 
Sebuah jajak pendapat YouGov dari 800 dari sekitar 200.000 anggota melihat Mordaunt, mantan menteri pertahanan tetapi kurang dikenal di kalangan masyarakat luas, akan mengalahkan yang lain dalam putaran kedua dan memiliki keunggulan besar atas Sunak, yang bernasib baik.
 
Kedelapan kandidat tersebut masing-masing harus mendapatkan 30 suara dari 358 anggota DPR dari partai tersebut untuk lolos ke putaran kedua pemungutan suara. Sementara kandidat dengan pendukung paling sedikit juga tersingkir.
 
Siapa pun yang menang akan menghadapi rintangan yang menakutkan sementara harus membangun kembali kepercayaan publik yang dirusak oleh serangkaian skandal yang melibatkan Johnson, dari pelanggaran aturan penguncian covid-19 hingga penunjukan anggota parlemen ke pemerintah meskipun telah diberitahu tentang tuduhan pelanggaran seksual.
 
“Saya  bangga dengan kepemimpinan yang telah saya berikan dan saya akan segera pergi dengan kepala tegak,” kata Johnson, yang tidak mendukung penggantinya, kepada Parlemen.
 
Ekonomi Inggris menghadapi inflasi yang meroket, utang yang tinggi dan pertumbuhan yang rendah, membuat orang-orang bergulat dengan tekanan paling ketat pada keuangan mereka dalam beberapa dekade.
 
Semua ini diatur dengan latar belakang krisis energi yang diperburuk oleh perang di Ukraina, yang telah membuat harga bahan bakar melonjak.

 

Halaman Selanjutnya

Saat perburuan menunju kursi PM…

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!