Pemkab Bantul dan Angkasa Pura kuatkan sinergi pengembangan pariwisata

jurnal-rakyat.com – Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama PT Angkasa Pura I menandatanganinota kesepakatan bersama untuk menguatkan sinergi dan kerja sama pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah tersebut.

“Kerja sama ini mudah-mudahan akan melahirkan kegiatan-kegiatan yang produktif yang menguntungkan kedua belah pihak, dan terutama para pelaku usaha dan ekonomi kreatif,” kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih di sela penandatanganan nota kesepakatan bersama di Bandara Internasional Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, Pemkab Bantul siap bersinergi dan berkolaborasi dengan institusi manapun, lebih-lebih dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Angkasa Pura I yang sudah dibangun sejak tahun 2020.

Bupati Bantul juga mengatakan akan terus mencari formula kerja sama yang semakin sempurna, sehingga simbiosis mutualisme dengan PT Angkasa Pura bisa diciptakan bersama sama.

“Sehingga pariwisata dan craft (kerajinan) di Bantul sebagai dua sektor yang akan terus kita kembangkan ini terus berkembang, dan ujungnyaadalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bantul,” katanya.

Apalagi Kabupaten Bantul ini telah mewarisi budaya adiluhung Mataram, termasuk kreativitas warganya, yang pemerintah tidak pernah tahu mulai kapan budaya kreatif tersebut muncul di Kabupaten Bantul.

“Sehingga hari ini masih terus berkembang sentra industri kreatif, kita memiliki sentra kerajinan bambu di Munthuk Dlingo, sentra kerajinan kulit di Manding, sentra kerajinan gerabah di Kasongan, sentra industri mebel dan kerajinan termasuk home decor dan instalasi seni dan lain lain,” katanya.

Dengan demikian, kata dia, budaya kreativitas masyarakat Bantul ini menjadi potensi unggulan Kabupaten Bantul, padahal tak satupun dari handycraft industri kreatif yang Bantul punyai itu bahan bakunya bukan dari Kabupaten Bantul.

“Kerajinan bambu pusatnya di Bantul, tetapi bahan baku bukan dari Bantul, bahan baku kulit masih mendatangkan dari luar, bahkan tanah liat (gerabah) kita impor, ini artinya bahwa masyarakat Bantul bisa hidup tanpa sumber daya alam yang melimpah,” katanya.

Selain dilakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama, pada kesempatan tersebut Kabupaten Bantul menampilkan pertunjukan seni di Bandara Internasional Yogyakarta, berupa tari Magma dan tari Menak. Selain itu ada pula tampilan reog anak dari SLB Bantul.

error: Content is protected !!