Parah, Ada 23 Saham yang Sudah Sentuh ARB Hari Ini

Parah, Ada 23 Saham yang Sudah Sentuh ARB Hari Ini

jurnal-rakyat.comJakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali menguat cenderung terbatas pada perdagangan sesi II Kamis (9/2/2023).

Per pukul 13:30 WIB atau awal perdagangan sesi II hari ini, IHSG menguat 0,16% ke posisi 6.951,08. IHSG pun masih bertahan di level psikologis 6.900.

Saat IHSG kembali menguat, setidaknya ada 23 saham yang ambles dan sudah menyentuh batas auto reject bawah (ARB).

Berikut saham-saham yang ambles parah dan sudah menyentuh ARB pada perdagangan sesi II hari ini.

Sumber: RTI

Saham emiten mesin dan perkakas mesin pengerjaan logam yakni PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) kembali menjadi saham yang paling parah koreksinya pada hari ini, yakni ambruk hingga 10% ke posisi Rp 45/saham.

Saham ISAP termasuk ke dalam saham yang juga masih tergolong baru, di mana saham ISAP sendiri melantai di bursa pada 9 Desember 2022. Tetapi hingga kini, belum pernah harganya melesat hingga menyentuh batas auto reject atas (ARA).

Berikutnya ada saham emiten produsen pembungkus untuk beragam keperluan pengemasan yang juga terbilang baru di bursa yakni PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) yang anjlok 9,59% ke posisi Rp 132/saham. Saham PACK hingga perdagangan keduanya pun kembali ambles dan menyentuh ARB.

Amblesnya 23 saham hingga menyentuh ARB pada hari ini terjadi di tengah keresahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait saham ‘gorengan’ setelah beliau melihat adanya skandal Adani Group di India yang dilakukan oleh konglomerat India, Gautam Adani.

Jokowi pun tak ingin skandal Adani Group terjadi di pasar keuangan Indonesia. Hal ini ia ungkapkan dalam kegiatan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2023.

Sebagai tanggapan Jokowi tersebut, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Sihar Manullang mengatakan, BEI telah melakukan pemantauan atas seluruh transaksi yang terjadi di pasar modal Indonesia.

Sehingga, diharapkan, kebijakan ini dapat meminimalisir risiko seperti yang terjadi di India terkait Adani Group.

“Dalam hal ini, BEI melakukan tindakan pengawasan, melakukan pemeriksaan dan melakukan koordinasi pengawasan transaksi dengan SRO lain dan OJK,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (7/2/2023) kemarin.

Meski begitu, nyatanya saham ‘gorengan’ telah membuat negara mengalami kerugian yang cukup besar, akibat dari kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero), buntut dari beberapa saham ‘gorengan’.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

error: Content is protected !!