Mendag Apresiasi Kontribusi APR Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Mendag Apresiasi Kontribusi APR Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Mendag Apresiasi Kontribusi APR Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

TRIBUNNEWS.COM – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengapresiasi kontribusi Asia Pacific Rayon (APR) sebagai produsen serat rayon berkelanjutan yang mendukung peningkatan kinerja ekspor Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Zulkifli dalam sambutannya pada Gala Dinner dan Customer Gathering yang diselenggarakan Asia Pacific Rayon (APR) bertajuk “From Plantation to Fashion in Sustainable Way”, di Jakarta, (11/08/2022) malam.

“Kegiatan ini kami rasa sangat tepat waktunya dalam rangka mendukung upaya pemulihan Ekonomi Indonesia dan juga ekonomi global. Kami juga melihat bahwa kegiatan Gala Dinner malam ini, yang melibatkan banyak customers APR merupakan bentuk kontribusi dan peran APR dalam mendukung peningkatan kinerja Ekspor Indonesia,” ujar Zulkifli.

Dalam kesempatan itu, Zulkifli memaparkan kinerja ekspor perdagangan tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia yang tercatat positif selama paruh pertama 2022. Pencapaian ini semakin menguatkan posisi Indonesia untuk menjadi salah satu eksportir tekstil yang diperhitungkan di dunia.

Sepanjang Januari-Mei 2022, nilai ekspor TPT telah mencapai USD 5 miliar, meningkat 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian positif tersebut turut mendukung surplus perdagangan Indonesia hingga Juni 2022.

“Di tengah pemulihan ekonomi global, kita patut bersyukur dan bangga atas kinerja perdagangan Indonesia pada Juni 2022 yang mana Indonesia berhasil mencatatkan surplus sebesar USD 5,09 miliar,” ujar Zulkifi.

Saat ini, Zulkifli mengatakan posisi Indonesia berada pada urutan 15 sebagai eksportir terbesar TPT dunia dengan pangsa pasar mencapai 1,58%. Dia menegaskan pemerintah menaruh perhatian untuk menjadikan industri TPT sustainable atau berkelanjutan dengan beberapa cara, salah satunya mengembangkan ekosistem industri untuk industri fiber di beberapa kawasan industri. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Asia Pacific Rayon (APR) Basrie Kamba memaparkan tren ketergantungan Indonesia terhadap impor serat rayon tercatat menurun sejalan dengan beroperasinya produsen serat rayon berkelanjutan tersebut sejak 2019.

Pada 2012, Indonesia tercatat mengimpor 107.000 serat rayon untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sepuluh tahun berselang, impor serat rayon kini turun hingga 75% sekitar 26.000 ton per tahun. Sebaliknya, tren ekspor serat rayon juga tercatat meningkat. Pada 2012, Indonesia tercatat mengekspor serat rayon sebanyak 184.000 ton dan terus melesat mendekati 400.000 ton per tahun pada 2021.

Untuk menjawab permintaan viscose yang prospektif, Basrie mengatakan APR juga berencana akan meningkatkan kapasitas produksi yang saat ini mencapai 300.000 ton per tahun menjadi 600.000 ton per tahun. 

Adapun, APR berencana akan segera memasarkan produk serat rayon berkualitas tinggi yang ramah lingkungan, Lyocell. Saat ini, serat viscose rayon APR sendiri telah dipasarkan hingga ke lebih dari 20 negara, termasuk Turki, Pakistan, India, Bangladesh, Amerika Serikat hingga Mesir.

“Indonesia lebih dari siap untuk memenuhi pasar dalam negeri guna mendorong penggunaan bahan baku tidak saja buatan dalam negeri, tetapi bahan baku tekstil yang renewable, biodegradable yang menjadi bahan baku penting dalam sustainable fashion,” ujar Basrie.

Sejak beroperasi pada 2019 lalu, APR terus mempertegas komitmennya dalam keberlanjutan dengan meluncurkan komitmen APR2030. Salah satunya, APR berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam menjalankan proses produksi bersih dan closed-loop di industri tekstil Indonesia.

“APR2030 adalah tentang bagaimana kami berkontribusi pada masa depan kita bersama, mendukung pemerintah Indonesia mencapai target iklim dan pembangunan nasional, serta bermitra dengan masyarakat untuk menemukan cara baru mewujudkan kemajuan di bidang pembangunan berkelanjutan,” ujar Basrie.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!