Bisnis  

Mau Jadi ‘Dewa Trader Saham’ yang Baik? Ini Tipsnya

Mau Jadi ‘Dewa Trader Saham’ yang Baik? Ini Tipsnya

jurnal-rakyat.com – Sukses dari trading saham itu mungkin sekali. Tapi, tidak semua orang bisa langsung sukses lewat trading saham, bahkan ada pula yang harus mengalami kerugian besar terlebih dulu.

Trading sejatinya adalah aktivitas jual-beli saham dalam jangka pendek. Dalam hal ini, kita akan memandang saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) layaknya barang kebutuhan pokok yang dijual di pasar, demi meraup keuntungan maksimal dari selisih harga beli dan jual.

Melansir artikel dari Emtrade, trading saham dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan jangka waktunya dan masing-masing jenis tersebut memiliki perbedaan strategi.

Pertama adalah scalping (jual-beli saham dalam satu hari atau dalam hitungan jam maupun menit), swing trading (jual-beli saham kurang dari satu bulan), dan super trading atau trend following (jual-beli saham) dalam waktu satu bulan hingga satu tahun.

Lantas apa saja yang harus dipersiapkan oleh pemula sebagai bekal untuk menjadi Dewa Trader? Berikut ulasannya.

Jika investasi saham ditujukan untuk menambah aset dan mewujudkan cita-cita jangka panjang kita. Tujuan dari trading saham adalah untuk menambah pemasukan setiap bulannya.

Anggap saja, Anda bekerja sebagai karyawan dengan penghasilan Rp 5 juta. Dengan melakukan trading saham, maka ada tambahan penghasilan hingga Rp 1 juta setiap bulannya.

Uang dari trading saham itu bisa saja Anda manfaatkan untuk menambah porsi investasi ke depan, atau menjadi modal trading lagi.

Trader akan memanfaatkan fluktuasi saham dalam jangka pendek untuk meraup keuntungan. Oleh karena itu, penting sekali untuk bisa melihat seberapa besar supply dan demand sebuah saham.

Lewat analisis teknikal, trader bisa mengidentifikasi saham dengan permintaan lebih besar ketimbang penawarannya. Potensi kenaikan harga dari saham-saham ini cukup tinggi oleh karena itu, trader bisa mengambil posisi beli untuk saham ini.

Analisis yang satu ini juga bisa digunakan untuk melihat grafik historis dan volume transaksi. Grafik yang sudah terbentuk di masa lampau dimanfaatkan untuk memprediksi serta mengantisipasi kemungkinan pergerakan harga selanjutnya.

Selain analisis teknikal, manajemen risiko dalam trading itu juga penting dilakukan. Tanpa manajemen risiko yang baik, uang Anda bisa saja habis karena kerugian dalam trading ini.

Terkait hal ini, berikut adalah hal yang wajib Anda perhatikan.

Stop loss dilakukan guna menyelamatkan modal yang Anda miliki dari kerugian yang lebih dalam. Idealnya, stop loss sudah direncanakan dari awal sebelum Anda memulai trading.

Anda bisa membuat aturan seperti ketika posisi harga sudah menembus batas support, maka Anda akan melakukan stop loss, atau bisa saja saat saham Anda turun 5-10%. Aturan ini tidak baku, dan Anda bisa menerapkan aturan lain sesuai dengan kondisi keuangan Anda.

Jangan pernah menggunakan uang yang sudah Anda alokasikan untuk kebutuhan jangka pendek sebut saja seperti membayar uang sekolah anak, membayar utang, dan untuk keperluan jangka pendek lainnya.

Dana untuk kebutuhan-kebutuhan jangka pendek itu bisa saja berkurang saat Anda terpaksa melakukan cut loss.

Sama halnya dengan investasi, Anda juga wajib melakukan diversifikasi saat trading. Jangan menggunakan satu saham atau banyak saham di satu industri yang sama.

Sebarlah modal Anda ke beberapa saham di sektor yang berbeda. Jika Anda ingin membeli lebih dari satu emiten di sektor sama, usahakan maksimal hanya 2 saja.

error: Content is protected !!