Jumlah Aplikasi Android Berbahaya Naik 2x Lipat Selama Pandemi

jurnal-rakyat.com – NESABAMEDIA.COM – Di antara sekian banyak aplikasi Android yang beredar, pasti ada beberapa diantaranya yang berbahaya. Yang mungkin tidak disangka oleh kebanyakan pengguna, ternyata jumlah aplikasi-aplikasi berbahaya tersebut sudah mencapai puluhan ribu.

Angka yang cukup fantastis itu dikemukakan oleh sebuah perusahaan keamanan mobile yang berbasis di London, Upstream. Menurut data yang dikumpulkan melalui platform Secure-D, yang mencakup lebih dari 31 operator seluler di 20 negara, tercatat sudah ada lebih dari 29 ribu aplikasi berbahaya yang aktif digunakan di berbagai perangkat Android selama kuartal pertama di tahun 2020 ini.

Yang mengkhawatirkan bukan hanya jumlah total aplikasi tersebut, tapi juga trend peningkatan jumlahnya yang naik dua kali lipat. Di kuartal pertama tahun sebelumnya, terdapat sekitar 14.500 aplikasi berbahaya yang berhasil dideteksi melalui platform yang sama.

Kenaikan jumlah tersebut diduga ada kaitannya dengan masa pandemi yang membuat banyak orang terpaksa berdiam diri di rumah hampir sepanjang waktu. Salah satu indikasinya bisa dilihat dari jenis aplikasi. Sebanyak 6 dari 10 aplikasi yang paling berbahaya merupakan aplikasi-aplikasi non-produktif yang ditujukan sekedar untuk menghabiskan waktu.

Aplikasi Android yang dianggap paling meresahkan di kuartal pertama tahun 2020 adalah Snaptube. Dari luar, aplikasi ini sama seperti aplikasi downloader pada umumnya yang memungkinkan penggunanya untuk mengunduh video dari Facebook dan YouTube, tapi di balik itu ternyata Snaptube gencar melakukan transaksi-transaksi fraud (ilegal).

Upstream mengklaim bahwa Snaptube menampilkan ‘invisible ads’, yaitu iklan-iklan yang disembunyikan sehingga tidak terlihat oleh pengguna. Meskipun tidak terlihat, kuota internet pengguna tetap terpakai untuk iklan-iklan tersebut sehingga Snaptube tetap bisa mendapatkan penghasilan.

Yang lebih parah, teknik yang sama juga digunakan untuk mendaftarkan pengguna ke berbagai layanan premium digital tanpa izin. Selama aplikasi menjalankan operasi terselubungnya, kebanyakan pengguna tidak akan mengetahui bahwa mereka sudah menjadi korban.

Kecurangan-kecurangan Snaptube pada akhirnya berhasil diungkap Upstream dan hasil penemuannya diumumkan sudah sejak bulan Oktober 2019 lalu, tapi hingga sekarang Snaptube masih tetap bisa diunduh melalui berbagai situs download.

Snaptube hanyalah merupakan satu contoh mengapa pengguna disarankan untuk selalu mengunduh aplikasi Android melalui Google Play Store. Ironisnya, situasi di Google Play Store itu sendiri tidak kalah buruknya. Menurut Upstream, meskipun proses review aplikasi sudah diperketat, 9 dari 10 aplikasi yang dinilai paling berbahaya di kuartal awal 2020 ini juga bisa ditemui di Google Play Store tersebut. [az/tn]

EDITOR: MUCHAMMAD ZAKARIA

    error: Content is protected !!