Debat Panas Said Didu Vs Arya Sinulingga soal Dihapusnya Argo Parahyangan demi Kereta Cepat

jurnal-rakyat.com – Perdebatan panas terjadi antara Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga dengan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu . Kejadian ini terpantau dan ramai diperbincangkan di lini masa Twitter.

Keduanya berdebat sengit terkait kabar rencana pemerintah menghapus KA Argo Parahyangan yang selama ini jadi favorit warga Bandung dan Jakarta melakukan perjalanan di kedua kota tersebut.

Said Didu yang juga mantan birokrat di Kementerian BUMN mengkritisi rencana pemerintah mengorbankan KA Argo Parahyangan, sehingga diharapkan para penumpangnya beralih menggunakan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Demi China, apapun dilakukan. Sekalian aja Tol Jakarta – Bandung ditutup,” cuit Said Didu melalui akun Twitter pribadinya @msaid_didu sebagaimana dilihat pada Minggu (4/12/2022).

Wacana menyuntik mati KA Argo Parahyangan muncul karena adanya kekhawatiran target penumpang KCJB tak terpenuhi. Kereta peluru sedianya akan mulai beroperasi pada Juni 2023.

Meski waktu tempuhnya lebih lama, KA Argo Parahyangan memiliki sejumlah keunggulan seperti letak stasiun yang berada di tengah kota dan mudah dijangkau. Harga tiketnya pun jauh lebih murah.

KA Argo Parahyangan juga memiliki keuntungan karena bisa berhenti sampai Kota Bandung dan Cimahi. Sementara bagi penumpang kereta cepat yang hendak menuju Bandung dan Cimahi, harus turun di Padalarang dan beralih menggunakan kereta diesel feeder (pengumpan).

Yang jadi dilema, Kereta Cepat Jakarta Bandung juga sahamnya dimiliki oleh PT KAI (Persero) melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Masuknya KAI ke KCIC dilakukan setelah diminta pemerintah menjadi lead konsorsium.

KCJB sendiri merupakan proyek yang digarap secara keroyokan antara BUMN Indonesia dan China, di mana nilai investasinya bengkak menjadi Rp 118 triliun. Pembangunannya dibiayai dari modal konsorsium, APBN Indonesia, serta pinjaman China dengan bunga 2 persen per tahun.

Argumen Arya Sinulingga

Tak berselang lama, cuitan Said Didu tersebut kemudian dibalas Arya Sinulingga lewat akun pribadinya @AryaSinulingga. Menurutnya, sah-sah saja mengkanibal Argo Parahyangan selama itu demi kepentingan rakyat. Dari sisi bisnis, hal itu juga sudah lazim terjadi.

Orang tua @msaid_didu, anda kan ex-sesmen BUMN ya, pasti ngerti bisnis, ketika produk kita saling kanibal apa yg anda lakukan ? Kecuali dulu anda jd Sesmen bukan krn pengetahuan bisnis anda bagus tapi krn punya backing,” tulis Arya Sinulingga yang juga mantan relawan Presiden Jokowi di Pilpres 2019.

Seolah merasa dikuliahi materi bisnis, Said Didu membalasnya. Menurutnya, tidak ada keputusan bisnis yang sampai mengkanibal sesuatu yang selama ini menguntungkan perusahaan dan bermanfaat bagi banyak orang.

Makanya bagi yg punya otak tidak akan membangun sesuatu yang saling kanibal. Karena kesalahan keputusan anda, anda rugikan rakyat tapi anda merasa bangga atas kesalahan yg merugikan rakyat tsb demi menyelamatkan proyelk China. Belajar lagi ttg bisnis, kebijakan publik sono gih,” balas Said Didu.

Selama ini harus diakui, KA Argo Parahyangan memang menjadi andalan warga Bandung dan Jakarta bepergian. Kereta ini jadi alternatif selain Tol Cipularang dan angkutan umum.

Dari sisi tarif, KA Argo Parahyangan tiketnya dibanderol di kisaran Rp 90.000 sampai Rp 200.000, yang termahal adalah Argo Parahyangan kelas luxury yang dipatok kisaran Rp 350.000. Bandingkan dengan kereta cepat yang tarifnya berkisar 350.000 sekali jalan.

Banyak yang mendukung pernyataan Said Didu yang menganggap digantikannya KA Argo Parahyangan akan merugikan rakyat yang tak mampu membeli tiket kereta cepat.

Banyak pula yang beranggapan, harga tiket KCJB tak sepadan lantaran untuk tujuan Bandung maupun Cimahi, harus direpotkan dengan berganti kereta di Padalarang.

Kubu lainnya, mendukung pernyataan Arya Sinulingga dan beranggapan kalau kereta cepat harus tetap dilanjutkan meski harus menggunakan duit APBN. Terlebih, infrastruktur ini akan bermanfaat di masa mendatang dan jadi kebanggan Indonesia.

Sepertinya pejabat skrg sudah berubah menjadi penguasa yg merasa bebas melakukan apa saja – termasuk tidak malu embuat kebijakan utk dinikmati oleh diri, keluarga dan kelompoknya. Suara publik, etika dan hukum sdh diabaikan,” tulis Said Didu.

Perdebatan kemudian melebar ke luar konteks rencana menghapus KA Argo Parahyangan.

Arya Sinulingga menilai Said Didu kerap bersikap anti-China, ia kemudian menyinggung kasus kerugian BUMN Merpati Airline lantaran membeli pesawat dari China, di mana Said Didu juga menjadi salah satu pembuat kebijakan di Kementerian BUMN kala itu.

Mantappp ini org tua @msaid_didu, makanya dulu merpati beli pesawat china ya….,” balas Arya Sinulingga.

Jadi ingat saya…Merpati beli pesawat China kenapa tuh bung…ayolah jujur..anda kan Komutnya pada saat itu,” tulisnya lagi.

Arya Sinulingga juga mengklarifikasi soal rencana penghapusan KA Argo Parahyangan. Rencana itu masih dalam pembahasan pemerintah.

Menurut dia, salah satu opsi yang muncul jika memang itu benar-benar direalisasikan, pemerintah mempertimbangkan tidak akan menghapus KA Argo Parahyangan kelas ekonomi. Namun hanya berencana mengkanibal kelas bisnis dan luxury.

Ia bilang, KA Argo Parahyangan kelas bisnis dan luxury memang bersisian dari target penumpang yang disasar yakni menengah ke atas. Menghapus dan menggantikannya dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung bisa jadi solusi karena menawarkan waktu yang lebih cepat.

Bandingkan luxury dan bisnis dgn kereta cepat. Yg ekonomi dipertahankan…gimana kira2…ayo diskusi bener,” tulis Arya Sinulingga.

Coba aku tanya org tua…berapa harga tiket parahyangan bisnis ???? Sok2an bela rakyat…ingat tuh Merpati hancur krn siapa...,” tulisnya lagi.

error: Content is protected !!