jurnal-rakyat.com – Ekonomi dunia disebut-sebut akan gelap tahun depan. Perusahaan taksi PT Blue Bird Tbk berencana akan melakukan efisiensi agar perusahaan tetap bertahan dan tumbuh.
Direktur Utama PT Blue Bird Sigit Djokosoetono memastikan bentuk efisiensi itu bukan dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Tetapi memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada untuk lebih produktif lagi.
“Jangan sampai efisiensi yang kita lakukan satu jangan dipotong pondasinya itu satu. Apa yang perlu kita pertahankan. Kedua kita mau efisiensi, kita bisa ditingkatkan dengan cara bukan mengurangi orang. Kita bisa meningkatkan produktivitasnya jadi orang yang sama bisa menghasilkan lebih banyak,” katanya kepada detikcom di Ask d’Boss.
“Terus mobil yang sama bisa menghasilkan lebih banyak bagi dia dari sisi nilai investasi lebih baik karena hasil lebih besar,” lanjutnya.
Menghadapi ancaman ketidakpastian ekonomi ke depan, Blue Bird juga berkomitmen untuk menggenjot terus digitalisasi. Jadi, menurutnya lebih baik memperbaiki strategi yang sudah ada untuk tetap bertahan.
“Kita melakukan itu bersamaan nggak bisa tanya tiba-tiba efisiensi, ya sudah poongt 1.200. Ya nggak juga gitu. Kita itu menjadi tujuan akhir kalau memang ternyata kita tidak bisa meningkatkan produktivitasnya,” jelasnya.
Saat banyak perusahaan melakukan PHK, Blue Bird sendiri selama 6 bulan terakhir disebut membuka banyak lowongan kerja. Pembukaan lowongan kerja ini dalam rangka tahapan membuka lagi pool-pool perusahaan yang sebelumnya terpaksa ditutup.
“Blue Bird sekarang dalam 6 bulan terakhir ini melakukan rekrutmen ya, dari rekrutmen IT, recruitment marketing, recruitment strategi, rekrutmen pool,” jelasnya.
Sigit mengatakan pihaknya kemungkinan akan membuka banyak lowongan kerja lagi. Mengingat saat ini baru 6 pool yang akan beroperasi lagi, sementara ada 11 pool yang tutup sebelumnya.
“Hampor 11 pool (tutup). Kita ada 6 dan kita akan tambahkan lagi 11 itu akan dibuka kembali,” lanjutnya.
