jurnal-rakyat.com – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan kinerja moncer. Perusahaan milik Keluarga Panigoro ini mencatat kenaikan laba bersih US$ 400,93 juta per kuartal III 2022, atau setara sekitar Rp 6,28 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (1/2/2022), torehan laba tersebut melesat 614,37% dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 56,12 juta. Tentu, ada pemicu di balik lonjakan tersebut.
Pertama, dari sisi pendapatan saja MEDC sudah mencatat kenaikan 89,22% secara tahunan menjadi US$ 1,8 miliar dari sebelumnya US$ 955 juta.
Namun, beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya senilai US$ 902,96 juta, naik 55,64% dari sebelumnya US$ 580,11 juta. Cuma memang, ada efisiensi di sejumlah komponen beban pokok. Contohnya seperti penurunan beban penjualan tenaga listrik jadi US$ 34,35 juta dari sebelumnya US$ 50,67 juta.
Alhasil, meski naik, tapi porsi beban pokok terhadap pendapatan masih proporsional. Bahkan, porsinya mengecil jadi hanya 49% dari sebelumnya mencapai 60%.
Alhasil, laba kotor terkerek 140,76% secara tahunan menjadi US$ 904,82 juta dari sebelumnya hanya US$ 375,81 juta.
Bottom line MEDC semakin moncer setelah perusahaan mencatat bagian laba dri entitas asosiasi dan ventura bersama. Angkanya mencapai US$ 168,51 juta, 265,22% secara tahunan dari sebelumnya US$ 46,85 juta.
Amman Mineral Internasional, induk PT Amman Mineral Nusa Tenggara, mencatat kenaikan penghasilan komprehensif 115,5% menjadi US$ 767,05 juta. Dari nilai ini, bagian laba yang menjadi milik MEDC mencapai US$ 172,12 juta, 138,89% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.
Perolehan laba bagian entitas asosiasi itu sesuai dengan porsi kepemilikan MEDC di Amman Mineral Internasional sebesar 23,13%.
