Biaya Penambangan Bitcoin Anjlok, Turun ke Level Terendah dalam 10 Bulan Terakhir

Biaya Penambangan Bitcoin Anjlok, Turun ke Level Terendah dalam 10 Bulan Terakhir

Biaya Penambangan Bitcoin Anjlok, Turun ke Level Terendah dalam 10 Bulan Terakhir

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO – Biaya penambangan Bitcoin (BTC) turun ke posisi terendahnya dalam sepuluh bulan terakhir.

Namun penurunan biaya penambangan Bitcoin ini diperkirakan dapat membantu membalikkan tren keuntungan pertambangan kripto yang turun.  

Tim analis dari JPMorgan yang dipimpin Nikolaos Panigirtzoglou pada Rabu (13/7/2022) mengatakan biaya produksi atau penambangan bitcoin telah turun menjadi 13 ribu dolar AS, dari sebelumnya 24 ribu dolar AS pada awal Juni.

Baca juga: Bitcoin Bertahan di Atas 20.000 Dolar AS, Tak Terpengaruh Bangkrutnya Celcius di Pasar Kripto

Menurut para analis, ini menjadi biaya penambangan terendah sejak September 2021. Biaya produksi bitcoin yang lebih rendah berpotensi mengurangi tekanan jual penambang dan meningkatkan keuntungan.

Namun para analis menyatakan, penurunan biaya penambangan ini dapat dianggap negatif bagi prospek harga bitcoin ke depan.

“Penurunan biaya produksi mungkin dianggap negatif untuk prospek harga bitcoin ke depan,” ujar tim analis dari JPMorgan, yang dikutip dari Cointelegraph.

Biaya penambangan Bitcoin mencapai puncaknya pada bulan April dan November 2021. Penurunan ini diperkirakan berkaitan dengan berkurangnya konsumsi listrik penambangan kripto.

Indeks konsumsi energi bitcoin yang dirilis oleh University of Cambridge menunjukkan perkiraan permintaan daya jaringan penambangan Bitcoin saat ini mencapai 9,59 Gigawatt, turun 33 persen dalam sebulan terakhir dan turun 40 persen dari rekor puncaknya di tahun 2022 sebesar 16 Gigawatt pada bulan Februari.

Selain itu, sebagian besar penambangan Bitcoin telah mematikan rig penambangan yang lebih tua, yang dianggap sudah tidak efisein dan tidak menguntungkan untuk beroperasi karena melonjaknya harga energi dan jatuhnya harga bitcoin.

Baca juga: Bitcoin Rebound ke Level 20.000 Dolar AS di Tengah Meningkatnya Ancaman Inflasi Amerika

Rig adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengoptimalkan performa suatu perangkat komputer untuk menghasilkan keuntungan lebih besar saat proses penambangan aset kripto.

Peningkatan harga energi global dan penurunan harga Bitcoin telah mengguncang pertambangan kripto, menyebakan keuntungan pertambangan merosot hingga 63 persen sejak awal tahun.

Menurut Bitinfocharts, keuntungan penambangan kripto saat ini berada di level terendahnya sejak Oktober 2020, yaitu 0,095 dolar AS per hari terahash per detik.

Namun penurunan biaya penambangan diperkirakan dapat mencegah penurunan keuntungan lebih lanjut dan bahkan dapat membalikkan keadaan dalam beberapa bulan mendatang.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!